Siapa yang tidak tahu pesawat
sriwijaya air? Salah satu pesawat perusahaan swasta yang bergerak dalam dunia
penerbangan. Kesuksesan yang diraih pesawat sriwijaya air tentunya tidak
terlepas dari pendirinya. Siapakah orang sukses yang mendirikan sriwijaya air
sehingga berkembang dengan pesat? Mari kita mengenal lebih dalam “Chandra lie“
pemilik sriwijaya air.
Chandra
lie , siapa sangka anak pulau ini dapat mendirikan sriwijaa air. Berasal dari pulau
yaitu Pulau Bangka dan tak pernah bercita cita dapat bergelut didunia
penerbangan dapat menghantarkannya ke gerbang kesuksesan. Semasa kecilnya Chandra
lie ini bercita-cita mejadi pengacara. Awal perjalanan Chandra lie ini bermula
saat ia membuka travel agent atau menjual tiket pesawat. Kemudian travel agent
ini semakin besar. Sehingga Chandra lie akhirnya memutuskan dan tertarik untuk
membeli pesawat.
Pada
tahun 2003 , Chandra lie beserta kakak dan adiknya mendirikan sriwijaya air
yang awalnya hanya memiliki satu pesawat saja yaitu boeing 737. Dan sekarang
sudah memiliki 33 unit pesawat. Dalam 1 tahun jumlah pesawat bertambah
rata-rata lima unit hingga delapan unit dengan jumlah karyawan sekarang 4.500
orang. Dulu nya sriwijaya air ini hanaya
melayani perjalanan pangkalpinang – Palembang namun kini sriwijaya air sudah
sampai ke Indonesia timur. Bahkan kini
sudah memiliki anak perusahaan baru yaitu “ Nam air”.
Sriwijaya
air ingin dikembangkan hingga manca Negara. Dan dalam bisnis ini Chandra lie
tidak pernah merasakan pengalaman pasang surut karena Chandra lie merasa bahwa
kerja sama dalam sriwijaya air ini sangat lah kuat untuk memajukannya. Karena
jika ada masalah sekali pun tidak dibiarkan berlarut-larut dan di selesaikan
bersama-sama. Banyak pihak yang menawarkan proyek untuk kkn namun ia tidak pernah tergoda akan hal tersebut.
Pada
karyawannya Chandra lie selalu mengajarkan bahwa setiap keputusan yang sudah
diambil atau di ucapkan jangan pernah ditarik kembali karena Chandra lie sangat
menghargai karyawannya yang berbuat salah dari pada tidak sama sekali sebagi
proses pembelajaran. Setiap adanya koorporasi , Chandra lie bersama jajarannya
selalu mempersiapkan strategi baru.
Dalam
menjalankan bisnisnya , bagi Chandra lie pelanggan adalah nomor satu. Dari
manajemen sampai dengan karyawan yang paling bawah, telah diberikan edukasi
tentang nilai-nilai pelanggan sehingga mereka harus paham betul bahwa pelanggan
adalah segalanya. Contoh yang paling simpel, jika perusahaan tanpa pelanggan
tak mungkin bisa berkembang
Kemudian
tegasnya , pesaing itu adlah partner atau rekan kerja untuk mengetahui ukuran
peta bisnis. Apabila diamati lebih jauh, masingmasing maskapai punya segmen
pasar sendiri-sendiri dan punya gaya sendiri-sendiri dalam berbisnis jadi tidak
perlu ada kekhawatiran dalam persaingan. Dan sebagai seorang pemimpin Chandra lie
sangat menghargai segala pendapat dari karyawannya baik dalam diskusi formal
dan non formal dan memipin dengan gaya kekeluargaan. Bagi nya bangun yang dari
dalam dahulu kemudian ketika dari dalam telah terbentuk rasa kekeeluargaan itu
amka dengan sendirinya akan terpupuk kerja sama. Jadi ia sebagai pemimpin cukup
menjelaskan visi dan misi dan karyawannya dapat menerjemahkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar