Selasa, 08 September 2015

Kisah Sukses Pemilik Sriwijaya Air

Siapa yang tidak tahu pesawat sriwijaya air? Salah satu pesawat perusahaan swasta yang bergerak dalam dunia penerbangan. Kesuksesan yang diraih pesawat sriwijaya air tentunya tidak terlepas dari pendirinya. Siapakah orang sukses yang mendirikan sriwijaya air sehingga berkembang dengan pesat? Mari kita mengenal lebih dalam “Chandra lie“ pemilik sriwijaya air.
                Chandra lie , siapa sangka anak pulau ini dapat mendirikan sriwijaa air. Berasal dari pulau yaitu Pulau Bangka dan tak pernah bercita cita dapat bergelut didunia penerbangan dapat menghantarkannya ke gerbang kesuksesan. Semasa kecilnya Chandra lie ini bercita-cita mejadi pengacara. Awal perjalanan Chandra lie ini bermula saat ia membuka travel agent atau menjual tiket pesawat. Kemudian travel agent ini semakin besar. Sehingga Chandra lie akhirnya memutuskan dan tertarik untuk membeli pesawat.
                Pada tahun 2003 , Chandra lie beserta kakak dan adiknya mendirikan sriwijaya air yang awalnya hanya memiliki satu pesawat saja yaitu boeing 737. Dan sekarang sudah memiliki 33 unit pesawat. Dalam 1 tahun jumlah pesawat bertambah rata-rata lima unit hingga delapan unit dengan jumlah karyawan sekarang 4.500 orang.  Dulu nya sriwijaya air ini hanaya melayani perjalanan pangkalpinang – Palembang namun kini sriwijaya air sudah sampai ke Indonesia timur. Bahkan  kini sudah memiliki anak perusahaan baru yaitu “ Nam air”.
                Sriwijaya air ingin dikembangkan hingga manca Negara. Dan dalam bisnis ini Chandra lie tidak pernah merasakan pengalaman pasang surut karena Chandra lie merasa bahwa kerja sama dalam sriwijaya air ini sangat lah kuat untuk memajukannya. Karena jika ada masalah sekali pun tidak dibiarkan berlarut-larut dan di selesaikan bersama-sama. Banyak pihak yang menawarkan proyek untuk kkn namun ia  tidak pernah tergoda akan hal tersebut.
                Pada karyawannya Chandra lie selalu mengajarkan bahwa setiap keputusan yang sudah diambil atau di ucapkan jangan pernah ditarik kembali karena Chandra lie sangat menghargai karyawannya yang berbuat salah dari pada tidak sama sekali sebagi proses pembelajaran. Setiap adanya koorporasi , Chandra lie bersama jajarannya selalu mempersiapkan strategi baru.
                Dalam menjalankan bisnisnya , bagi Chandra lie pelanggan adalah nomor satu. Dari manajemen sampai dengan karyawan yang paling bawah, telah diberikan edukasi tentang nilai-nilai pelanggan sehingga mereka harus paham betul bahwa pelanggan adalah segalanya. Contoh yang paling simpel, jika perusahaan tanpa pelanggan tak mungkin bisa berkembang

                Kemudian tegasnya , pesaing itu adlah partner atau rekan kerja untuk mengetahui ukuran peta bisnis. Apabila diamati lebih jauh, masingmasing maskapai punya segmen pasar sendiri-sendiri dan punya gaya sendiri-sendiri dalam berbisnis jadi tidak perlu ada kekhawatiran dalam persaingan. Dan sebagai seorang pemimpin Chandra lie sangat menghargai segala pendapat dari karyawannya baik dalam diskusi formal dan non formal dan memipin dengan gaya kekeluargaan. Bagi nya bangun yang dari dalam dahulu kemudian ketika dari dalam telah terbentuk rasa kekeeluargaan itu amka dengan sendirinya akan terpupuk kerja sama. Jadi ia sebagai pemimpin cukup menjelaskan visi dan misi dan karyawannya dapat menerjemahkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar